DM – Bupati Natuna, Wan Siswandi, resmi meluncurkan Natuna Digital Island. Bertempat di Pantai Piwang, Jalan Soekarno-Hatta, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Minggu (16/10/2022) pagi.
Menurut Wan Siswandi, digitalisasi sangatlah penting. Karena orang datang ke Kabupaten Natuna, tidak perlu membawa uang cash, cukup membawa aplikasi digital.
“Jadi orang dari Jakarta kalau mau ke Natuna tak perlu bawa duit, kalau bawa duit cash minimal ya Rp 20 juta. Namun dengan adanya aplikasi digitalisasi, tanpa bawa duit semua urusan beres,” ucap Wan Siswandi.
Wan Siswandi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mulai mengikuti perkembangan zaman.
Karena kata dia, digitalisasi bukan lagi suatu pilihan, namun pada masanya akan menjadi sebuah kebutuhan.
Ia juga memerintahkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta mengajak seluruh Forkopimda dilingkungan Kabupaten Natuna, untuk mengakses aplikasi DANA. DANA merupakan salah satu aplikasi dompet digital.
“Nanti para OPD dapat mengajak Kabidnya dan seluruh jajarannya, untuk memakai aplikasi DANA. Kalau tak dimulai dari kita dulu, lalu siapa lagi. Kita mengajak orang untuk melakukan sesuatu, namun kita sendiri tidak melakukannya, jadi ya harus kita dulu yang melakukannya,” tegas Wan Siswandi.
Kedepan, mantan Sekda Natuna itu pelan-pelan akan mengajak tempat perbelanjaan di Natuna, untuk menggunakan aplikasi pembayaran secara digital.
Sebab, tidak menutup kemungkinan kedepan daerah diujung utara NKRI itu, akan banyak dikunjungi oleh orang dari luar daerah, bahkan luar negeri, yang membutuhkan aplikasi pembayaran secara digital, seperti DANA.
“Kami orang Natuna boleh tinggal diwilayah perbatasan dan terluar, namun fasilitas pelayanannya harus sama dengan orang-orang yang ada di Jakarta, maupun di kota-kota lain. Kenapa tidak ?, air kita ada, listrik ada, kominfo ada, dan masih banyak infrastruktur pendukung lainnya,” ujar Wan Siswandi
Sebagai miniaturnya Indonesia, bupati berharap kedepan Natuna bisa menjadi beranda terdepan Indonesia, yang menyediakan seluruh fasilitas layanan bagi orang yang mengunjunginya.
“Dengan mengucap kata Bismillah, Natuna Digital Island dengan ini saya resmikan,” tutup Wan Siswandi.
Sementara itu, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA Indonesia, Agustina Samara, mengatakan, bahwa DANA Indonesia sudah berkeliling ke sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk di Kepulauan Riau (Kepri), sudah diluncurkan di Kota Batam, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), dan sekarang di Natuna.
Menurutnya, ini merupakan salah satu bibit percontohan. Walaupun Natuna berada diwilayah terluar dan perbatasan, namun Natuna menjadi daerah yang terhebat, dengan adanya layanan digital yang memadai.
“Kami telah mimiliki 120 juta user di seluruh Indonesia dan sudah menjahit 500 ribu UMKM. UMKM ini akan terus kita bina, agar mereka bisa menjual barang dagangannya hingga ke seluruh Nusantara. Kami akan terus menggandeng Kementerian terkait, untuk mendukung hal ini,” ucap Agustina Samara.
Diceritakan Agustina Samara, bahwa ia mengenal Natuna sekitar setahun yang lalu, yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Saat itu, ia memiliki satu iman dan harapan, bahwa Natuna bisa menjadi salah satu daerah diperbatasan yang maju, melalui digitalisasi.
“Ini adalah semangat kami untuk membangun Natuna, secara digital. Digital itu bukan lagi pilihan, namun sudah menjadi suatu kebutuhan dan keharusan, untuk memajukan sebuah negara, termasuk daerah Natuna,” ucap Agustina Samara.
Karena kata dia, digital itu tidak lagi dibungkus dengan ruang dan waktu. Melalui layanan digital, setiap orang bisa menjual barang dagangan keseluruh Indonesia. Termasuk masyarakat Natuna, yang notabenenya berada jauh dari wilayah perkotaan. (Zak)
Discussion about this post