
DM – Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Dirjen Aplikasi Informatika, melakukan evaluasi program gerakan menuju kota cerdas (Smart city) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Walikota Tanjungpinang, Rahma bersama tim pelaksana kota cerdas memaparkan program Quick Wins secara virtual, di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Walikota Tanjungpinang, pada selasa (4/10/2022) kemarin.
Rahma menyampaikan, bahwa evaluasi program gerakan menuju smart city ini, merupakan tindak lanjut surat direktorat jendral aplikasi informatika kementerian komunikasi dan informatika RI.
“Alhamdulillah Tanjungpinang termasuk dari 141 Kabupaten/Kota yang diundang untuk mengikuti kegiatan evaluasi program gerakan menuju kota cerdas atau smart city) untuk tahun 2022,” ujar Rahma.
Kata dia, pelaksanaan program smart city ini akan berkelanjutan untuk dilakukan evaluasi secara rutin di setiap tahunnya.
Di Oktober Tahun 2022 ini, evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur capaian program smart city di daerah, yang berdasarkan rencana induk sesuai yang telah ditetapkan dalam masterplan smart city.
“Dan telah dituangkan ke dalam peraturan Wali Kota Nomor 84 tahun 2020 tentang rencana induk Kota Tanjungpinang Kota Cerdas atau masterplan smart city Tanjungpinang,” tutur Rahma.
Didepan tim evaluasi, Rahma juga menerangkan untuk tahun 2021 Pemko Tanjungpinang telah melaksanakan 6 program Quick Wins atau program unggulan. Kemudian dimensi smart living, yaitu program E-puskesmas dan program simarkonang oleh DKP2KB.
Untuk dimensi smart branding yaitu fasilitasi kekayaan intelektual oleh Disbudpar, Dimensi smart governance, yaitu aplikasi tanjak oleh Diskominfo. Sementara dimensi smart environment yaitu program kampung iklim oleh DLH.
“Dan dimensi smart economy yaitu program pengendalian dan pengawasan distribusi LPG 3 kg ke RTS dan Usaha Mikro (puan molek) oleh Dinas Perdagangan,” ungkapnya.
Rahma menyampaikan, evaluasi program Quick Wins di Tahun ini diantaranya dimensi smart living yaitu triage, one stop service and acceleration (tossa) oleh puskesmas batu sepuluh.
Selanjutnya dimensi smart branding yaitu pendaftaran kekayaan intelektual (teh tarik) oleh Disbudpar, dimensi smart governance yaitu sistem informasi aktifitas presensi (SIAP) oleh BKPSDM, dimensi smart environment yaitu program kampung iklim oleh DLH.
Dimensi smart economy yaitu aplikasi income point oleh BPPRD, dan dimensi smart society yaitu sistem informasi CSR untuk percepatan pembangunan kota Tanjungpinang (sicepat) oleh Bappelitbang.
Rahma berharap program quick wins tersebut dapat menjadi pendorong agar pelaksanaan dimensi smart city lainnya, dapat segera diimplementasikan oleh OPD hingga instansi Pemerintah dan swasta lainnya.
“Sehingga akhirnya apa yang menjadi tujuan pelaksanaan smart city sesuai dengan visi dan misi yaitu untuk mempertinggi efesiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga dapat terwujud,” tukas Rahma.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Discussion about this post