DM – Untuk membantu keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengajak untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting yang ada di Kota Tanjungpinang.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan orientasi pemanfaatan aplikasi esimil dan Google form pada proses identifikasi kasus stunting, yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Kepri, bertempat di Trans Convention Center, Hotel Aston, Rabu (21/09).
Kegiatan disejalankan dengan penandatanganan komitmen bersama tentang pendampingan konseling dan pemeriksaan kesehatan 3 bulan pra nikah sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu. Dalam kesempatan itu juga sekaligus dilaksanakan launching program orang tua asuh bagi anak stunting di kota Tanjungpinang.
“Mudah-mudahan dengan kita menjadi orang tua asuh bagi mereka, kita dapat memenuhi asupan gizi dan kebutuhan nutrisi yang anak-anak perlukan dimasa pertumbuhannya. Sehingga harapan kita kasus stunting dapat menurun dan semua anak-anak sehat,” ungkap Rahma.
Rahma mengatakan, Pemko Tanjungpinang turut berperan aktif dalam pencegahan dan kepedulian atas kasus stunting di Kota Tanjungpinang. “Untuk itu sebagai keseriusan dan tindak lanjut dalam menyukseskan Program Pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga di Provinsi Kepulauan Riau ini, Pemko Tanjungpinang memulai program orang tua asuh sebanyak 27 orang tua asuh dari perangkat daerah di lingkungan Pemko Tanjungpinang,” tambahnya.
Ditambahkannya, bahwa permasalahan stunting menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dengan memantau pertumbuhan anak yang tidak hanya dilihat dari berat badan tetapi juga tinggi.
“Tinggi badan anak termasuk faktor yang menandai stunting dan menjadi penanda apakah nutrisi anak sudah tercukupi atau belum. Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya tidak sesuai usianya dengan penyebab utamanya yaitu kekurangan nutrisi,” ucapnya.
Terakhir Rahma berharap dengan komitmen bersama akan mengurangi angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau. “Besar harapan kami semoga dengan komitmen bersama seluruh stakeholder dapat turut berperan aktif dalam penurunan angka stunting. Dan kami sangat berterima kasih jika ada yang ingin berpartisipasi untuk menjadi orang tua asuh bagi anak stunting. Semoga dengan niat baik kita secara bersama berjuang bahu membahu dalam mencapai target penurunan angka stunting,” tutup Rahma.
Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Kepri Rohina M.Si menyampaikan bahwa Kota Tanjungpinang total Balita stunting sebanyak 487 (3,64 %) sebaran balita stunting tertinggi berada di kecamatan Tanjungpinang Timur sebanyak 268 (55,03 %) dan terendah di Kecamatan dan Tanjungpinang Barat sebanyak 15 (3,08%).
“Berkaitan dengan hal tersebut, kita perlu saling mendukung dalam penurunan stunting di wilayah masing masing. Dengan itu dalam pelaksanaannya kami harapkan dapat bekerjasama dengan Tim Pakar intervensi dan rencana tindak lanjut penanganan stunting di masing masing lokus stunting,” ucap Rohina.
Kegiatan dilanjutkan dengan Pemberian media KIE kepada Rumah Sakit rujukan kasus stunting kepada RSUD Kota Tanjungpinang, RSUD Kab Bintan, RSAL dr. Midiyato S dan RSU Raja Ahmad Tabib dan Penandatanganan Komitmen Bersama Tentang Pendampingan Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan 3 Bulan Pra Nikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dari Hulu oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov Kepri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang, Kepala Dinas Kesehatan PP & KB Kota Tanjungpinang, Kepala KUA dan Kepala Puskesmas se Kota Tanjungpinang, Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tanjungpinang yang disahkan oleh Wali Kota Tanjungpinang.
Penulis : Humas
Editor : Redaksi
Discussion about this post