DM – SpaceX milik Elon Musk kian meluaskan jangkauannya di dunia. Baru-baru ini, lewat anak perusahaannya, Starlink, SpaceX sudah merambah Benua Antartika.
Melansir The Verge, Badan Sains Amerika Serikat (AS), NSF berencana menguji salah satu dari terminal Starlink mereka di Stasiun McMurdo yang berlokasi di Benua tersebut. NSF menilai, peningkatan bandwith akan membantu para ilmuwan yang bekerja di Kutub Selatan.
McMurdo saat ini menjadi stasiun Antartika terpadat dengan 1000 orang hidup dan bekerja di sana selama musim panas. Sebetulnya, Stasiun itu telah memiliki jaringan internet, namun kualitasnya hanya mencapai 17Mbps.
Alhasil, aktivitas orang-orang disana dengan internet pun terbatas. Mereka hanya bisa melakukan Skype atau FaceTime satu kali seminggu di kios publik atau komunikasi untuk misi krusial.
“Para ilmuwan USAP (Program Antartika AS) yang didukung NSF kegirangan. Starlink sedang mengetes layanan kutub mereka dengan menempatkan terminal baru di Stasiun McMurdo, meningkatkan bandwith dan konektivitas untuk dukungan ilmiah,” tulis NSF dalam akun resmi Twitternya, dilansir dari cnnindonesia.com.
Kehadiran Starlink tak lantas membuat para ilmuwan di sana leluasa menggunakan inernet untuk Netflix misalnya. Namun peningkatan ini bisa membantu proses transfer data saintifik.
Keberhasilan Starlink mencapai Antartika dirayakan oleh SpaceX. “Starlink sekarang berada di tujuh benua. Di area terpencil seperti Antartika, internet memungkinkan berka jaringan laser luar angkasa Starlink,” tulis SpaceX di akun twitternya.
Mengutip Space, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 3200 satelit ke orbit rendah Bumi. Namun hal itu sejatinya masih separuh jalan.
SpaceX telah mengantongi izin untuk mengorbitkan 12 ribu satelit lagi di orbit rendah Bumi. Mereka mengaku telah mengajukan izin kepada regulator internasional untuk mengorbitkan 30 ribu satelit lagi.
Pada tahun depan, SpaceX berencana memulai peluncuran satelit Starlink Version 2 yang berukuran lebih besar dan lebih mampu daripada satelit saat ini. Satelit generasi berikutnya itu disebut bisa memancarkan layanannya langsung kepada smartphone.
Di sisi lain, akhir tahun ini SpaceX berencana meluncurkan layanan Starlink paling tidak di dua negara pada masing-masing benua. Beberapa yang sudah masuk rencana antara lain Nigeria, Mozambik, Jepang, dan Filipina.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post