DM – Agar seluruh pedagang pasar mendapatkan informasi terkait relokasi ke tempat sementara, Walikota Tanjungpinang, Rahma, melakukan sosialisasi yang kali ini bersama pedagang kaki lima yang berdagang diseputaran pasar baru. Sosialisasi dan silaturahmi dilaksanakan di Hotel Sampurna Jaya, Senin (12/9).
Rahma menyampaikan terdapat 134 pedagang kaki lima yang sudah terdata ikut di relokasikan ke pasar di Batu 7.
“Seluruh pedagang pasar baru 1 dan 2 akan pindah sementara ke lokasi pasar sementara termasuk pedagang kaki lima. Terdapat 134 pedagang kaki lima yang terdiri dari pedagang di Jalan Pasar Ikan sejumlah 6 orang, Lorong Gambir sejumlah 43 orang, Jalan Gambir sejumlah 45 orang, Jalan Plantar KUD sejumlah 29 orang, Parkiran Pasar Baru 2 sejumlah 1 orang, Jalan Plantar 2 Lorong Bestari sejumlah 7 orang, Pasar Baru 2 Block C 1 orang dan Sekitaran Pasar Baru 2 sejumlah 2 orang,” rincinya.
Dikatakannya, relokasi ini bertujuan agar para pedagang tidak kehilangan mata pencahariannya dan dapat terus melanjutkan usahanya sementara pasar permanen dalam proses pembangunan.
“Relokasi ini kita pindah sementara agar tidak kehilangan mata pencaharian. Pemerintah telah menyiapkan tempat karena merupakan kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi, menjaga dan melindungi masyarakatnya termasuk urusan pedagang atau pasar,” ucap Rahma.
Rahma menyampaikan terdapat 3 bangunan pasar yang akan dilakukan pembongkarannya esok hari.
“Untuk informasi bapak dan ibu sekalian, terdapat 3 bangunan besar pasar yang akan dimulai pembongkarannya mulai besok hari Selasa 13 September 2022. Pasar itu adalah Pasar Baru 1 Blok A Lantai 1 dan 2, Pasar Blok B dan C dan Pasar Blok D yang roboh beberapa waktu lalu. Seluruh area jalan akan dipakai untuk lalu lalang alat berat. Itu akan berbahaya bagi masyarakat untuk itulah pedagang dipindahkan. Dan proses pembangunan direncanakan pengerjaannya lebih kurang selama 2 Tahun,” terangnya.
Dalam kesempatan itu juga Rahma menjelaskan terkait biaya yang dibayar oleh pedagang agar tidak dirugikan oleh pihak yang tidak resmi.
“Pasar jika sesuai rencana akan selesai dibangun pada akhir 2023 dan nantinya tidak ada lagi pedagang yang berjualan diluar, semua harus tertib untuk mewujudkan pasar yang representatif dan nyaman. Juga tidak ada uang pangkal atau apapun sebutannya, Bapak dan ibu cukup membayar uang bulanan yang disetor secara harian kepada pihak BUMD Kota Tanjungpinang. Dengan estimasi, pasar di lantai bawah sebesar 200 ribu per bulan jadi jika dibayar perhari, bapak dan ibu mengeluarkan tidak sampai Rp.7.000 rupiah seharinya,” pungkasnya.
Usai kegiatan, Rahma meninjau bangunan pasar yang akan mulai dirubuhkan dan disana melaksanakan doa bersama para pedagang agar proses pembangunan berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti.
Penulis : Humas
Editor : Redaksi
Discussion about this post