DM – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpinunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang-Bintan melakukan orasi di Pinggir Jalan Simpang Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Kepri, Kamis (1/9/2022). Dalam orasinya, HMI meminta kepada pihak berwenang untuk memberantas mafia migas di Kepri.
Ketua Umum HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan, Dion Edi Putra mengatakan awalnya pihaknya akan orasi soal menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Lantaran harga BBM di Kepri masih normal, HMI terpaksa mengubah dengan tuntutan yang lain.
“Jadi hari ini HMI harus turun. Tuntutan penolakan kenaikan harga BBM kita hapuskan, dan kemudian digantikan dengan pengelolaan BBM subsidi,” ujar Dion.
Dion mengakui, HMI telah mendapatkan data terkait adanya mafia migas yang bermain dengan pihak Pemerintah maupun swasta. Hal ini, membuat HMI menuntut tegas kepada pihak berwenang, untuk memberantas mafia migas tersebut.
“Karena kalau tidak, tentu akan berdampak kepada perekonomian masyarakat. Kita berharap dari beberapa tuntutan yang kami sampaikan, pemerintah mampu memantau pengelolaan dan penggunaan ketetapan subsidi,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya mafia migas ini akan berdampak bagi bahan pokok masyarakat di Kepri. Sebab, 96 persen wilayah Kepri merupakan perairan, dan pengiriman bahan pokok antar pulau domestik melalui jalur laut.
Jika pertumbuhan ekononi tidak baik, kata dia berapapun harga BBM dinilai akan tetap tidak baik. “Permainan mengenai migas ini, ialah pengelolaan yang dibuat pemerintah, namun tidak diikuti dengan aturan yang berlaku,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post