
DM – Program studi ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Umrah melaksanakan seminar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang mengangkat tema advokasi kebijakan penataan pengelolaan pasar di Kota Tanjungpinang. Walikota Tanjungpinang, Rahma, menjadi salah satu narasumber seminar pada tersebut, yang dilaksanakan di Ruang Hang Nadim FISIP UMRAH, Selasa (30/8).
Rahma menyampaikan, Pasar Baru Tanjungpinang dalam waktu dekat akan direvitalisasi bersama Kementerian PUPR. “Untuk persiapannya, Pemko Tanjungpinang membangun pasar sementara di km.7, merelokasi pedagang, sekaligus mendata ulang pedagang yang menempati pasar baru sesuai surat perjanjian,” ucapnya.
Terkait hal tersebut, Rahma juga akan melakukan penertiban terhadap pengelolaan pasar. “Masing-masing pedagang harus memiliki surat perjanjian sesuai lapak yang disewanya. Jangan sampai ada pihak yang menyewakan kembali untuk disewa pedagang. Selain itu, untuk pedagang berjualan dipinggir jalan, nantinya akan diakomodir untuk masuk kedalam bangunan pasar agar lebih tertib, rapi dan nyaman,” jelas Rahma.
Dalam kesempatan itu, Rahma juga memberikan apresiasi kepada dosen dan Mahasiswa Fisip UMRAH yang telah melakukan penelitian terhadap kebijakan atas pengelolaan pasar di Tanjungpinang.
“Terima kasih dan kami mendukung prodi Hukum Fisip UMRAH untuk pengabdiannya kepada masyarakat dengan ikut melakukan kajian serta pendataan atas kebijakan dan pengelolaan pasar oleh Pemko Tanjungpinang bersama PT. TMB,” ungkapnya.
Sementara itu, Tim Peniliti FISIP UMRAH turut menyampaikan salah satu hasil kajian mengenai harga sewa lapak di pasar.
“Terkait harga sewa lapak, diperlukan penyesuaian kembali agar tidak terjadi kerugian,” ujarnya.
Seminar turut dihadiri oleh Staf Ahli Rektor, Suryadi, Dekan Fisip, Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2, Direktur PT.TMB, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Tim Peneliti Fisip, Para Dosen serta Mahasiswa FISIP UMRAH.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Discussion about this post