DM – Peneliti menemukan sebuah planet yang diduga kuat diselimuti air seperti film sains fiksi Waterworld (1995). Mungkinkah bisa jadi alternatif bagi Bumi?
Planet bernama TOI-1452b yang berada di luar tata surya tersebut berjarak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi. Berdasarkan penghitungan ukuran dan massa, para ahli mengatakan planet ini menunjukkan profil kepadatan yang sama dengan lautan yang ada di Bumi.
Waterworld sendiri mengisahkan seorang Mariner (Kevin Costner) yang memiliki adaptasi tubuh terhadap kondisi Bumi yang makin tertutup lautan akibat mencairnya es di kutub. Bentuknya sirip di tangan dan kaki bak katak.
Sejak lama, para ilmuwan meyakini planet semacam ini mungkin ada. Masalahnya, mereka belum menemukan cara untuk membuktikan keyakinan tersebut.
Dikutip dari Science Alert, planet ekstrasurya (exoplanet) ini ditemukan mengorbit salah satu bintang biner dekat katai merah redup kecil, yang dipisahkan oleh jarak hanya 97 unit astronomi.
Dalam skala kosmik, jarak ini sangat dekat sehingga kedua bintang itu tampak menjadi satu. Lalu bagaimana mengeceknya?
Meski ada kecenderungan luput dari tangkapan pengamat, teleskop pemburu planet ekstrasurya TESS masih cukup sensitif untuk mendeteksi penurunan cahaya bintang yang teratur dan samar.
Hal itu ternyata akibat sebuah objek yang secara teratur melintas di antara kita dan bintang induknya. Bagian-bagian yang melintasi bintang itu sendiri disebut sebagai transit.
Para peneliti menindaklanjutinya dengan peralatan yang sangat sensitif yang juga dirancang untuk mendeteksi transit planet ekstrasurya di Observatorium Mont Mégantic, Kanada.
Pengamatan dari kedua teleskop mengungkapkan bahwa memang ada planet ekstrasurya yang mengorbit salah satu bintang dalam biner TOI-1452.
Dengan melihat seberapa banyak cahaya yang dipancarkan bintang dan seberapa redupnya ketika planet ekstrasurya lewat di depan bintang ini, para peneliti dapat memastikan bahwa planet ekstrasurya itu relatif kecil, yakni 1,672 kali ukuran Bumi yang sebut disebut sebagai super-Bumi.
Planet ini mengorbit (sekali memutari) bintangnya dalam 11 hari. Sementara, Bumi mengorbit Matahari dalam 365 hari. Namun, planet ini bisa mempertahankan air di permukaannya bak lautan karena bintangnya sangat dingin dan redup dibandingkan dengan Matahari meski jarak keduanya dekat.
“Makalah ini melaporkan penemuan dan karakterisasi dari planet ekstrasurya yang sedang transit TOI-1452b,” tulis tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Charles Cadieux dari University of Montreal di Kanada dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam The Astronomical Journal, seperti dilansir oleh cnnindonesia.com.
“Hasil pemodelan interior kami dan fakta bahwa planet ini menerima iradiasi kecil membuat TOI-1452b menjadi kandidat bagus sebagai dunia air,” tambahnya.
Lebih lanjut, para peneliti menyebut TOI-1452b selama ini dapat menghindari deteksi teleskop padahal jaraknya relatif dekat dengan tata surya kita.
Apakah bisa ditinggali manusia?
Meski hasil penelitian awalnya sangat menarik, para peneliti mengaku masih perlu menindaklanjuti temuan ini lewat pengamatan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).
Tujuannya, mempelajari atmosfer dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang sifat planet ini, terutama soal kesesuaiannya dalam mendukung kehidupan.
“Pengamatan kami dengan Teleskop Webb akan sangat penting untuk lebih memahami TOI-1452b,” kata astronom René Doyon dari Universitas Montreal.
“Sesegera mungkin, kami akan memesan waktu di Webb untuk mengamati dunia yang aneh dan indah ini,” tandas dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post