DM – Oli mesin transmisi manual berbeda dari matic, jadi Anda jangan pernah salah menggunakan produk. Oli manual dan matic didesain buat kebutuhan berbeda menyesuaikan karakteristik komponen masing-masing.
Pada motor manual menggunakan kopling basah, ini artinya kopling terendam oli. Sedangkan matic memakai kopling kering jadi terpisah.
“Sebaiknya motor bertransmisi manual tidak menggunakan oli mesin yang memang dirancang khusus untuk motor transmisi otomatis. Oli motor yang dipakai untuk mesin otomatis memang
dirancang khusus untuk motor kopling kering, jika digunakan di motor kopling basah (manual) akan mengalami selip,” jelas Reza Ben Ungerer, Division Head B2C PT Pana Oil Indonesia, dalam keterangannya, Jumat (26/8), seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
Selain itu oli manual dan matic disebut juga memiliki kekentalan berbeda. Pada umumnya oli buat motor manual kekentalannya lebih tinggi karena sistem kerjanya lebih berat buat memastikan proses perpindahan gigi bisa sesuai kondisi jalan.
Oli matic lebih encer karena fungsinya cuma melindungi komponen mesin saja.
Cara mudah buat membedakan oli mesin motor manual dan matic yakni dengan cara melihat kode yang terdapat pada produk. Misalnya pada produk standar JASO (Japanese Automotive Standards Association), maka akan terlihat kode JASO MA.
Kode ini menunjukkan oli itu mengandung zat aditif khusus buat kopling motor manual.
“Jika tetap memaksa untuk menggunakan oli motor matic akan membuat pergeseran gigi transmisi akan menjadi kasar. Ditambah lagi jika oli berkode JASO MB untuk motor matic (kopling kering) digunakan di motor dengan kopling basah sangat berpotensi munculnya selip pada kopling dan ini tentu berbahaya bagi pengendara,” jelas Reza.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post