DM – Pesawat Citilink Indonesia dengan nomor penerbangan QG307 rute Surabaya – Ujung Pandang atau Makassar mendadak kembali mendarat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/7) pagi.
Humas PT Angkasapura I Bandara Internasional Juanda Surabaya Yuristo Ardi Hanggoro membenarkan peristiwa tersebut. Pasalnya, pilot pesawat itu dilaporkan mendadak mengalami sakit sesaat sesaat terbang.
Mulanya, pesawat yang membawa penumpang itu take off pukul 06.10 WIB dan mendarat kembali pukul 06.56 WIB. Pihak bandara mendapat permintaan emergency.
“Kami mendapat report ada permintaan emergency landing dari Citilink QG307 Surabaya-Makasar karena pilot incapacity (sakit di atas pesawat),” kata Yuristo, dilansir dari cnnindonesia.com.
Sayangnya Yuristo enggan menjelaskan sakit apa yang diderita si pilot. Termasuk kondisi terbaru si pilot.
“Sudah ditangani KKP Juanda,” ucapnya.
Secara terpisah, dalam keterangan resminya, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai mengatakan, “Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia.
Dia menerangkan penerbangan QG307 rute Surabaya ke Ujung Pandang diberangkatkan sesuai jadwal pada pukul 06.00 WIB. Namun, setelah kurang lebih 15 menit mengudara, penerbangan tersebut kembali mendarat di Surabaya.
“Dikarenakan pilot kami mengalami darurat kesehatan. Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat,” kata dia.
Dewa mengatakan saat itu petugas darat bersama seluruh stakeholders di bandar udara Juanda Surabaya telah mempersiapkan prosedur penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik, dan pilot telah ditangani oleh pihak dokter di rumah sakit terdekat.
“Almarhum akan diterbangkan langsung pada hari ini dari Surabaya menuju Jakarta dan jenazah akan disemayamkan di Jakarta sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku,” kata Dewa.
“Citilink senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, oleh karena itu kami selalu berupaya sejak dini dalam mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan,” imbuhnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post