DM, Natuna – Meskipun terbilang tidak signifikan, angka kemiskinan tahun 2021 di Kabupaten Natuna mengalami kenaikan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna, Wahyu Dwi Sugianto, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/7/2022).
Ia menjelaskan, jumlah angka kemiskinan di tahun 2021 sebanyak 4.000 jiwa, setara dengan 4,95 persen dari total penduduk.
Padahal angka kemiskinan pada tahun 2020 berjumlah 3.500 jiwa atau setara dengan 4,43 persen.
“Jadi ada kenaikan sekitar 500 jiwa,” katanya.
Kenaikan angka kemiskinan ini diindikasikan karena beberapa faktor seperti dampak dari pandemi COVID-19 yang sempat melanda pada sebelumnya. Sehingga menyebabkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersendat.
Pasalnya tambah Wahyu, ekonomi Natuna sangat tergantung pada program kegiatan pemerintah.
Kemudian indikasi lainnya, kemungkinan adanya kebijakan pemerintah yang tidak banyak memerlukan keterlibatan masyarakat, sehingga kebijakan tersebut bermakna kurang berpihak ke bidang pengentasan kemiskinan.
“Banyak faktor yang bisa diindikasikan. Cuma yang jelas tufoksi kami tidak sampai mengumpulkan data tentang penyebab terjadinya angka kemiskinan itu,” paparnya.
Ia mengaku, data mengenai kenaikan angka kemiskinan sudah disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Natuna, untuk dapat ditanggulangi agar tidak mengalami kenaikan di tahun selanjutnya.
“Bahkan pemda sudah melakukan rapat permulaan terkait ini. Mereka menegaskan ini akan diprioritaskan, tapi perkembangan selanjutnya kami belum tahu,” bebernya.
Namun meski terdapat kenaikan, Wahyu memastikan angka kemiskinan di Natuna tidak mengalami peningkatan angka yang ekstrim.
“Tapi kenaikan kita di Natuna ini masih mending, kenaikannya cuma 4 persen, kalau keniakan ekstrim itu yang menyebabkan peningkatannya mencapai 10 persen ke atas,” paparnya.
Terkait angka pengangguran, Wahyu juga mengaku terdapat kenaikan di tahun 2021. Yang mana pada tahun 2020 jumlah angka pengangguran sebanyak 1644 jiwa dari total angkatan kerja sebanyak 40.130 jiwa.
Sedangkan di tahun 2021 angka pengangguran sebanyak 2.192 jiwa dari total angkatan kerja sebanyak 42.535 jiwa.
“Angka pengangguran juga naik meskipun tidak signifikan. Tapi semua ini sudah kami rekomendasikan ke pemda dan responnya cukup bagus,” tandasnya. (Zaki)
Discussion about this post