DM – Program Selasa Wage di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta kembali dihelat usai dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.
Selasa Wage yang mulanya menjadi agenda rutin bersih-bersih untuk para pedagang kaki lima (PKL) Malioboro kini jadi wadah untuk melestarikan kebudayaan daerah.
Selasa Wage perdana usai libur panjang ini digelar berbarengan dengan waktu pelaksanaan program semi pedestrian di sepanjang kawasan Malioboro pukul 18.00 – 21.00 WIB. Akses bagi kendaraan bermotor ditutup selama jam itu.
“Aktivitas yang dulu pernah kita lakukan tiap Selasa Wage dan sempat terhenti karena pandemi, hari ini kita mulai lagi,” kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Kota Yogyakarta, Selasa (12/7), seperti dilansir dari cnnindonesia.com.
Aji mengatakan, momen Selasa Wage kali ini seperti pelaksanaan sebelum-sebelumnya. Momen ini akan diramaikan oleh kehadiran venue seni budaya dengan Dinas Kebudayaan DIY dan UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta sebagai pengampunya.
“Nanti bentuknya bisa bermacam-macam. Ada Macapatan, pentas desa budaya, dan seterusnya,” ungkap Aji.
Dia memastikan program Selasa Wage ini aman dihelat di tengah situasi pandemi Covid-19.
Namun, Aji berharap, gelaran acara yang kerap kali menimbulkan kerumunan ini tak sampai memicu pertumbuhan penyebaran kasus Covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menambahkan, seperti pelaksanaan dua tahun lalu, Selasa Wage kali ini akan diisi pertunjukan seni jalanan dari ujung utara depan counter BPD, Teras Malioboro, Gerbang Kepatihan, Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, hingga Jalan Pangurakan.
Salah satu pertunjukan yang ditampilkan malam kemarin adalah pawai kebaya dan Kesenian Rakyat Kuntulan dari Gerbang Barat Kepatihan hingga Benteng Vredeburg.
“Hari ini merupakan awal mula kita melakukan pentas secara luring untuk Selasa Wage yang insya Allah akan kita lakukan secara rutin (35 – 40 hari sekali),” kata Dian.
Dinas Kebudayaan sendiri mengundang total 76 desa budaya sebagai pengisi acara yang masing-masing menampilkan potensi kebudayaannya.
Selain pertunjukan seni, ada pula produk UMKM asli daerah serta kerajinan yang dipamerkan melalui workshop.
“Secara giliran tiap Selasa Wage, 76 desa budaya ini akan gantian meramaikan Selasa Wage. Hari ini 11 dulu. Bukan cuma seni tradisional, tapi nanti juga akan ada seni kontemporer dan lainnya,” pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com.
Editor : Redaksi
Discussion about this post