DM – Dewan Direktur Bank Dunia menyetujui pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan dalam rangka Prevention, Preparedness and Response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
“FIF memberikan tambahan dana jangka panjang untuk mendukung negara dan kawasan berpenghasilan rendah dan menengah bersiap dalam menghadapi pandemi,” kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass di Jakarta, Sabtu (2/7/2022) sebagaimana dilansir dari antaranews.com.
Komitmen kontribusi dalam rangka FIF ini mencapai 1 miliar dolar AS yang di dalamnya sudah termasuk kontribusi sebesar 50 juta dolar AS dari Indonesia. Komitmen itu juga meliputi kontribusi dari Amerika Serikat, Komisi Uni Eropa, Jerman, Singapura, Inggris, maupun lembaga filantrofis, Wellcome Trust, serta The Bill and Melinda Gates Foundation.
FIF akan membiayai kesehatan dengan memperkuat kapasitas PPR pandemi di tingkat nasional, regional, maupun global yang fokus pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Gagasan pembentukan mekanisme pembiayaan kesehatan global telah mulai dikemukakan oleh Panel Independen Tingkat Tinggi atau High Level Independent Panel/HLIP G20 pada 2021.
Baca juga: Menkeu: G20 amankan 1,1 miliar dolar AS untuk kesiapsiagaan pandemi
Gagasan ini kemudian dieksplorasi oleh para menteri keuangan dan menteri kesehatan di bawah naungan Presidensi G20 Italia yang akhirnya dituangkan dalam Deklarasi Roma Pemimpin G20.
Selanjutnya, para pemimpin G20 sepakat untuk membentuk Gugus Tugas Gabungan Keuangan dan Kesehatan atau Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Italia, bertugas mengembangkan modalitas untuk pembiayaan baru PPR pandemi selama Kepresidenan G20 Indonesia.
Pada pertemuan menteri keuangan dan kesehatan gabungan G20 di Indonesia pada 21 Juni 2022, para menteri mendukungan pembentukan FIF di bawah pengelolaan Bank Dunia.
FIF akan melengkapi pembiayaan dan dukungan teknis Bank Dunia dengan memanfaatkan keahlian teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan melibatkan organisasi penting lainnya.
Sumber : antaranews.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post