DM – Isu-isu ritel modern, yakni Alfamart dan Indomart yang akan masuk di Tanjungpinang, terus bergulir.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang, Fengky Fesinto menegaskan, bahwa dirinya tidak setuju, jika Pemko membiarkan ritel besar itu masuk ke Tanjungpinang.
“Ini demi kepentingan masyarakat Tanjungpinang terutama usaha kecil. Lebih baik ritel itu tidak ada di Tanjungpinang,” sebutnya, Rabu (22/6/2022).
Sebab kata dia, apabila ritel-ritel itu diizinkan masuk Tanjungpinang, maka secara otomatis akan membunuh ratusan pelaku usaha kecil menengah ke bawah.
Menurutnya, jika pemerintah tidak bisa membantu atau memberikan subsidi kepada masyarakat atau pelaku usaha, paling tidak bisa mencegah masuknya ritel ternama tersebut.
“Jika pelaku usaha kecil tutup, otomatis akan menciptakan pengangguran yang lebih banyak,” sebut Fengki yang juga membidangi perekonomian dan keuangan tersebut.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Tanjungpinang harus benar-benar teliti dalam mengambil kebijakan. Karena seyogyanya, pemerintah itu harus keberpihakan kepada masyarakat.
Lagi pula, ia menilai ritel-ritel ternama yang konon katanya ingin masuk ke Tanjungpinang tersebut tidak terlalu hebat-hebat sangat.
“Kita di sini sudah banyak swalayan, dan toko-toko klontong,” sebutnya.
Kecuali, tambah dia, yang masuk di Tanjungpinang itu, merupakan pabrik besar dan sangat berperngaruh terhadap lapangan pekerjaan, tentunya akan dibuka pintu selebar-lebarnya.
“Misal pabrik motor listrik, atau pesawat dan lain sebagainya. Tentu akan kita buka pintu. Tapi kalau ritel ini sebaiknya tidak usah dulu,” tukasnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Discussion about this post