DM – Tender penggantian gorden untuk rumah dinas jabatan anggota DPR resmi dimenangkan oleh peserta yang menawarkan harga Rp43,5 miliar. Pemenang tender ini peserta dengan harga penawaran tertinggi.
Pemenang adalah PT Bertiga Mitra Solusi yang beralamat di kawasan Green Lake City, Tangerang, Banten. Perusahaan itu berhasil mengalahkan 48 perusahaan lain yang menjadi peserta lelang.
Dilansir dari laman resmi LPSE DPR, Minggu (8/5), lelang itu diberi nama ‘Penggantian Gordyn dan Blind DPR RI Kalibata’ dengan kode tender 732087.
“Nama Pemenang PT Bertiga Mitra Solusi, Harga Penawaran Rp43.577.559.594,23, Hasil Negosiasi Rp43.577.559.594,23,” tulis laman resmi LPSE DPR RI, dilansir dari cnnindonesia.com.
Dalam laman resmi LPSE DPR RI hanya bisa terlihat harga penawaran dari tiga peserta lelang. Harga penawaran dari PT Bertiga Mitra Solusi sebagai pemenang terlihat lebih tinggi ketimbang penawaran dari dua peserta lainnya yang dipublikasikan.
PT. Bertiga Mitra Solusi menawarkan harga Rp43,5 miliar. Sementara itu, dua peserta lelang lainnya yakni PT Panderman Jaya menawarkan harga Rp42,1 miliar dan PT Sultan Sukses Mandiri sebesar Rp37,7 miliar.
“Tender sudah selesai,” tertulis dalam laman resmi tersebut.
Diketahui, DPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,7 miliar dari APBN untuk penggantian gorden rumah dinas DPR di Kalibata, Jakarta Selatan pada Maret 2022 lalu.
Terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Suami Dasco Ahmad enggan berkomentar banyak soal lelang gorden tersebut. Ia meminta agar ditanyakan ke pihak Kesekjenan DPR RI.
“Tanya ke pihak kesekjenan. Memang pimpinan tertingginya kesekjenan soal itu. Mau soal lelang, soal katering soal lainnya,” kata Dasco kepada CNNIndonesia.com, Minggu (8/5).
CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Sekjen DPR Indra Iskandar soal polemik gorden DPR ini. Namun yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diturunkan.
Belum ada pernyataan dari PT Mitra Bertiga Solusi terkait hasil tender ini. Kami masih berusaha untuk menghubungi perusahaan terkait tender ini. Permintaan konfirmasi lewat email belum mendapatkan respons.
Dilansir dari situs perusahaan, perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor dan penyedia interior, sistem integrator dalam bidang teknologi dan informatika. Perusahaan ini mengaku sudah memiliki banyak klien dari BUMN, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah.
“Klien kami saat ini adalah Angkasa Pura II, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia dan banyak lagi,” demikian tertulis di laman perusahaan.
Di situs perusahaan juga sudah disebutkan bahwa tender “Supply and Instalation Gordyn and Blind The House Of Representatives Of The Republic Of Indonesia” termasuk dalam project perusahaan saat ini.
MAKI Heran Penawar Tertinggi Menang
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyoroti hasil tender gorden DPR ini. Koordinator MAKI Boyamin Saman heran lantaran perusahaan yang menang justru yang menyodorkan harga lebih tinggi dibandingkan dua perusahaan lainnya.
“Terus terang saja agak aneh jika pengumuman pemenang yang dijadikan pemenang adalah penawar tertinggi. Karena yang tidak memenuhi persyaratan itu sudah gugur di fase-fase sebelumnya, misalnya barangnya jelek, tidak dapat dukungan, atau tidak sesuai spesifikasi, itu enggak sampai dibuka penawaran,” kata Boyamin Saiman seperti diberitakan Detikcom.
Boyamin mengatakan proses tender harus berjalan kompetitif. Menurutnya, pemenang tender harusnya dipilih dari perusahaan yang menawarkan harga termurah dan memenuhi persyaratan.
Boyamin yakin dua perusahaan lainnya yang ikut tender memenuhi persyaratan. Apalagi gorden merupakan barang yang mudah dicari di pasaran.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post