DM – Animo satuan pendidikan yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka tahun ajaran 2022/2023 cukup tinggi. Tercatat 62.955 sekolah sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka per Rabu (20/4/2022).
Pendataan implementasi Kurikulum Merdeka ini merupakan tindak lanjut Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas peluncuran Merdeka Belajar Episode 15 : Kurikulum Merdeka dan Peluncuran Platform Merdeka Mengajar pada Jumat (11/2/2022) lalu.
Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan Syahril mengapresiasi tingginya animo satuan pendidikan yang akan menerapkan kurikulum baru ini serta langkah-langkah pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar.
Dia mengungkapkan, Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi COVID-19. Krisis tersebut telah meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).
“Untuk menjawab krisis pembelajaran tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Jumat, 11 Februari 2022 lalu,” jelas Iwan dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022) dilansir dari detik.com.
“Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” tambahnya.
Dalam Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang diselenggarakan pada Selasa (19/4/2022), Direktur Guru Pendidikan Dasar Ditjen GTK Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto mengatakan, kepala sekolah dan guru yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dapat saling berbagi praktik baik melalui seri webinar kedepannya.
Sehingga, kata Rachmadi, bagi sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa mendapatkan gambaran yang nyata bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah.
Webinar tersebut menurut Rachmadi dipandang sebagai langkah untuk mengajak dan mendorong kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform tersebut menjadi media pembelajaran yang akan “mendampingi” pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Rachmadi mengatakan, setiap seri webinar akan membahas topik-topik yang berkaitan dengan persiapan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri.
“Antara lain filosofi Kurikulum Merdeka, struktur Kurikulum Merdeka, kurikulum operasional tingkat satuan pendidikan, capaian pembelajaran, asesmen, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, layanan helpdesk, komunikasi belajar yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, serta beberapa topik menarik lain yang akan disajikan kemudian,” tambah Rachmadi tentang perencanaan program webinar ke depannya.
Seri webinar dalam pendampingan penerapan Kurikulum Merdeka ini akan dilaksanakan pada 18 April sampai dengan akhir bulan Juni 2022.
Sumber : detik.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post