DM – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap impor pangan tidak dilakukan saat petani dalam negeri sedang melakukan panen raya agar menjaga harga tidak jatuh di tingkat petani.
“Impor tidak haram, tapi jangan sampai pada saat panen ada masuk impor, harga hancur,” kata Mentan Syahrul di Jakarta, Jumat (8/4/2022) dilansir dari antaranews.com.
Syahrul menyatakan bahwa kondisi saat ini di mana harga komoditas dan pangan internasional naik tinggi, pemerintah harus bekerja bersama-sama untuk kepentingan rakyat. Dia menyebut bahwa pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendirian, melainkan perlu dukungan dari pemerintah daerah.
“Negeri ini harus kuat hadapi tantangan. Perang di Ukraina-Rusia membuat semua harga berubah, minyak naik dan lain-lain. Sebentar lagi kalau kita semua tidak turun, kebersamaan tidak ada, makin panik, makin rusak,” kata Syahrul.
Mentan juga mengajak para pelaku usaha di bidang pertanian dan pangan tidak hanya berpikir untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, melainkan juga membantu pemerintah untuk menyediakan pangan yang terjangkau demi kepentingan bangsa.
“Jangan juga di saat seperti ini yang berpikir dagang cuma dagang saja. Kami berharap selain berdagang, tetapi juga ada rasa nasionalisme, empati yang kuat,” kata Mentan.
Mentan Syahrul mengapresiasi langkah Asosiasi Kedelai Indonesia (AKINDO) dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera (FKS) Multi Agro menyuplai kedelai untuk pengrajin tahu tempe guna menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
Pendistribusian kedelai ini dilakukan pada 11 lokasi dalam waktu yang bersamaan dengan total jumlah kedelai sebanyak 135 ton yaitu di DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar.
Menteri Syahrul mengatakan kerja sama dengan AKINDO dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera Multi Agro ini untuk memperlancar pendistribusian stok kedelai ke pengrajin tahu tempe dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Mentan memastikan bahwa ketersediaan 12 bahan pangan pokok aman hingga Hari Raya Idul Fitri. Dia mengemukakan bahwa pihaknya akan mengintervensi setiap kenaikan harga pangan lantaran stok yang menipis di suatu daerah dengan mengirimkan bahan pangan dari daerah lain yang surplus atau sentra produksi pangan tersebut.
Mentan juga menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian guna menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga di masyarakat.
Sumber : antaranews.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post