DM – Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polda Kepri, saat ini tengah menyelidiki adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) di Satlantas Polres Tanjungpinang.
Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Tanjungpinang, AKP Suprihadi Hantono. Kata dia, Propam dari Polda Kepri menindaklanjuti informasi dari media masal, soal dugaan pungli di Satlantas Polres Tanjungpinang.
“Karena kita Polisi menanggapi berita viral di media yang beredar. Trus Propam Polda menanhgapi dan menyelidiki, apa yang disampaikan media itu,” ujar AKP Suprihadi, Kamis (7/4/2022).
Jika hasil penyelidikan yang dilakukan Propam tersebut benar, maka kata dia akan direkomendasikan ke Kapolres Tanjungpinang.
“Belum tau berapa orang yang diepriksa, cuma beberapa orang aja. Korban juga belum tahu (sudah diperiksa atau tidak, red),” tukasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya seorang warga Perumahan Pondok Gesya, Kelurahan Batu IX Kota Tanjungpinang, Kepri, berinisial Sis (34) mengungkapkan upaya dugaan Pungli di Satlantas Polresta Tanjungpinang.
Sis mengakui, bahwa dirinya sempat menjadi korban Kecelakaan Lalu-lintas (Lakalantas) antara sepeda motor miliknya dan mobil di Jalan Hang Lekir Tanjungpinang, pada Jum’at (11/3/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat ini, keluarganya menggunakan BPJS Kesehatan untuk biaya berobat hingga operasi tulang belakang yang patah yang dialami Sis. Bahkan, kata Sis istrinya juga sempat membuat laporan ke Satlantas Polres Tanjungpinang, soal kejadian kecelakaan ini.
Istri Sis membuat laporan ke Polisi tersebut untuk mengkalim asuransi Jasa Raharja. Namun, sambung Sis istrinya malah dimintai uang senilai Rp 2 juta oleh oknum Polisi di Satlantas Polresta Tanjungpinang.
“Memang bisa dikeluarin, tapi oknum Polisi itu minta dana Rp 2 juta. Uang dua juta itu untuk mengeluarin surat itu, kalau tidak bayar harus lewat sidang, jadi lama lagi baru keluar katanya,” sebut Sis.
Dirinya menuturkan, bahwa bukti penyerahan uang berupakan kwitansi juga tidak diberikan oknum Polisi tersebut. Yang jelas, kata Sis nilai uang tersebut telah dipatok dan harus diserahkan malam itu juga.
“Harus malam itu juga, kalau nunggu besok katanya lain polisi. Terus tidak ada kwitansi juga atas penyerahan uang tersebut. Dan Saya juga berharap kepada yang nabrak semoga ada rasa iba untuk membantu, karena saya ini tulang punggung keluarga,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post