DM – Lantai Pasar Baru II (Pasar KUD) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri ambruk, pada Sabtu (5/3/2022). Awalnya, hanya halaman parkir yang ambruk, namun tidak berselang lama lantai pasar tersebut juga ikut ambruk.
Kejadian ini, membuat stand pedagang ikan, kendaraan roda dua, hingga pengunjung yang datang ke pasar tersebut masuk kedalam laut. Tercatat, setidaknya ada 4 orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Walikota Tanjungpinang, Rahma mengatakan akan pergi ke Jakarta untuk menemui pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag), guna membahas anggaran revitalisasi Pasar Baru II Tanjungpinang.
“Kita sudah komunikasi dengan Kementerian. Senin saya ke Jakarta, untuk menyampaikan rekomendasi perbaikan pasar ini. Kita juga pernah menyampaikan, bahwa pasar baru I dan II memang kondisinya tidak baik,” ujar Rahma di lokasi kejadian.
Rahma mengaku, bahwa Pemerintah Pusat telah menganggarkan Rp 68 Miliar untuk revitalisasi Pasar Baru I Tanjungpinang. Kata dia, revitalisasi Pasar Baru I Tanjungpinang didahulukan, lantaran Pasar Baru I lebih dibangun dulu dari pada Pasar Baru II.
“Total anggaran yang dibutubkan tidak sedikit. Bangunan ini (pasar baru II) dari tahun 1969, jadi memang harus butuh revitalisasi. Mungkin karena pasar ini diatas laut, jadi cepat abrasi,” kata Rahma.
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB), Irwandi menyampaikan sejak dua pekan lalu pihaknya sudah melarang para pedagang ikan, untuk berjualan di pasar itu.
Namun, kata Irwandi beberapa pedagang tetap nekat untuk berjualan, dengan alasan pemenuhan kebutuhan ekonomi.
“Kami sudah kasih peringatan. Malahan petugas kami dilawan oleh pedagang yang ingin tetap berjualan,” sebut Irwandi.
Dirinya menuturkan, sejak robohnya salah satu bagian di dalam pasar itu sekitar dua pekan lalu, sudah merelokasi sebagian pedagang ke Jalan Tengku Umar di Pasar Mini Bestari
Namun, sambung dia tempat itu belum bisa menampung semua pedagang. Setidaknya, ada 41 pedagang sudah direlokasi dan 25 pedagang lain ditempat parkir.
“Pasar Mini Bestari itu milik swasta, beri kita waktu sekitar dua minggu untuk memperbaiki agar lebih layak dan bisa menampung lebih banyak pedagang,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post