
DM – Ratusan pencari suaka asal Negara Afganistan menggelar aksi demo di Lapangan Pamedan, Kota Tanjungpinang, Kepri, pada Senin (27/9/2021). Pencari suaka itu menuntut terkait kejelasan nasib mereka di Indonesia, untuk bisa dipindahkan ke negara ketiga.
Kordinator aksi demo, Yahya Zan Malik mengatakan bahwa para pencari suaka ini meminta penjelasan dari Pemerintah Negara Indonesia dan organisasi terkait United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk meminta dipindahkan ke Negara ketiga.
“Kami pencari suaka telah menunggu semalam satu dekade, untuk dipindahkan ke Negara ketiga. Tapi sampai sekarang belum dilaksanakan juga,” ujar Yahya.
Dirinya menjelaskan, hal ini juga membuat banyak pencari suaka yang stres dan memilih untuk bunuh diri. Kata dia para pencari suaka mengalami gangguan kecemasan, karena terlalu menunggu untuk dipindahkan
“Selama ini sudah berkali-kali rapat dengan UNHCR, tapi setiap rapat memberikan jawaban yang sama. Hal itu membuat kami putus asa,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Daerah hingga Presiden dapat kembali melakukan komunikasi dengan organisasi terkait, dan mencarikan solusi untuk memindahkan mereka.
“Sebanyak 300 lebih pencari suaka terpaksa melakukan demo ini. Karena sudah ada yang bunuh diri karena stres. Tolong kami,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Keamanan Rumah Detensi Imigrasi (Redenim) Tanjungpinang, Sony mengatakan pihaknya akan mempertemukan para pencari suaka dengan UNHCR dalam waktu dekat.
“Belum pasti kapan, kemungkinan besok kita akan mempetemukan kembali, antara pencari suaka dengan UNHCR,” kata Sony.
Sebelumnya, kata Sony pihaknya sudah membahas hal ini dengan UNHCR untuk memindahkan para pencari suaka tersebut ke negara ketiga, seperti Amerika, Canada, Salandia Baru dan Australia.
Dirinya membenarkan, soal adanya pencaria suaka yang melakukan aksi bunuh diri di Bhadra Resort Bintan. “Benar ada bunuh diri karena setres, saat ini baru satu orang,” tutupnya.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post