DM – Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang menyatakan, bahwa data fasilitasi ekspor komoditas pertanian asal Kabupaten Bintan meningkat senilai Rp 358 miliar di Tahun 2021 ini.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan nilai Rp 358 miliar tersebut terbilang tinggi, dibandingkan nilai ekspor di Tahun 2020 yang lalu.
“Peningkatan ini mengembirakan kita, selain bertugas mengawasi keamanan pangan dan pengendalian mutu, Balai Karantina juga mendapat tugas khusus untuk mengawal kinerja ekspor pertanian dari Kepulauan Riau,” ujar Raden, Selasa (14/9/2021).
Dalam hal ini, kata Raden Pelaksana Tugas (Plt) Bupatin Bintan, Robby Kurniawan turut menerima penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021, yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin.
Dari data Kementerian Pertanian yang tercatat pada sistem IQFAST di Karantina Pertanian Tanjungpinang, pertanian unggulan ekspor asal Kabupaten Bintan berupa bungkil kelapa, karet lempengan, kelapa parut dan santan kelapa.
“Dengan negara tujuan ekspor adalah India, Korea Selatan, Vietnama, Cina, Rusia, Jerman, Belanda, USA, Australia dan New Zealand,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI, Maruf Amin mengapresiasi capaian dan kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan produksi. Lebih dari itu, pertanian juga dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Karena itu kita harus bersyukur bahwa di tengah disrupsi yang diakibatkan pandemi, sektor pertanian ternyata mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” kata Maruf Amin.
Dia juga mengingatkan, selama ini ada tiga hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia. Ketiganya adalah, melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.
“Tumbuhnya pertanian di masa krisis seperti ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi integratif dan kolaboratif antar insan pertanian serta komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat,” tutupnya
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post