
DM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang meningkatkan status dari penyelidikan ke penyidikan, dalam kasus dugaan korupsi Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh kawasan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, Kepri.
Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Kejari Tanjungpinang, Joko Yuhono, pada Rabu (1/9/2021) siang. Kata dia, dugaan korupsi tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat setempat.
“Terkait peningkatan kawasan kumuh di Senggarang, Kampung Bugis Tahun anggaran 2020, jadi berdasarkan hasil penyelidikan, perkara ini jadi penyidikan,” ujar Joko di Kantor Kejari Tanjungpinang.
Dirinya menerangkan, bahwa proyek peningkatan kawasan kumuh yang dikelola PT Ryantama Citrakarya Abadi tersebut, tidak dibuat dengan sesuai ketentuan yang sudah dijanjikan. Padahal, sambung Joko proyek itu telah menelan Rp 34 Miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
“Modusnya akan kita dalami dulu, anggaran Rp 34 Miliar lebih dari APBN, proyek ini dibuat dengan tidak sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Joko mengakui, ada 20 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan soal perkara tersebut. Seperti pihak kontraktor, Mandor, hingga Satuan Kerja (Satker) Kementerian PUPR pusat yang ada di Tanjungpinang.
“Saksi sudah banyak, indikasi kerugian negera belum diketahui, karena masih penyidikan. Nanti saksi yang sudah diperiksa kemarin, akan diperiksa lagi ditahap penyidikan,” tutupnya.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post