
DM – Para calon penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepri mengeluh soal adanya kebijakan wajib mempunyai hasil test rapid antigen, sebagai syarat keberangkatan.
Salah seorang calon penumpang, Lina (37) merasa keberatan soal kebijakan yang diterapkan Pemerintah, ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) di Tanjungpinang.
“Iya sangat memberatkan, penumpang wajib antigen. Padahal saya baca berita kemarin, hanya menggunakan sertifikat vaksin,” ujar Lina di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Selasa (13/7/2021).
Dirinya yang ingin melakukan perjalanan menuju Moro, Kabupaten Karimun itu terpaksa mengucurkan uang yang banyak untuk berangkat, setidaknya kata Lina dirinya harus mengeluarkan Rp 600 ribu untuk biaya rapid antigen.
“Satu orang kena biaya Rp 150, jadi untuk empat orang saya harus mengeluarkan Rp 600 ribu. Ini menindas,” keluhnya.
Seharusnya, kata dia penumpang yang ingin berangkat hanya menunjukkan sertifikat telah divaksinasi.
“Saya sudah divaksin satu kali, kalau sudah vaksin tidak usah lah pakai gini (tes antigen) lagi, karena vaksin kita menderita juga, yang tadinya sehat pas divaksin kita jadi sakit,” tegasnya.
Keluhan yang sama juga dikatan oleh, calon penumpang tujuan Kota Batam, Aman (45), ia juga wajib wajib tes Antigen.
“Lebih mahal tes dari pada tiketnya. Rapid tes antigen dijadikan bisnis, kemarin GeNose sekarang tidak dipakai lagi kan,” ujar Aman.
Diketahui, kebijakan tersebut diberlakukan setelah Tanjungpinang menerapkan PPKM Darurat. Bagi penumpang yang tiba maupun berangkat diwajibkan tes antigen ditempat dan biayanya ditanggung sendiri.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post