DM – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang angkat bicara, soal para pedagang Melayu Square yang mengeluh bayar listrik secara pribadi.
Direktur Utama (Dirut) PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB), Fahmi menjelaskan bahwa sebelum kebijakan itu dilakukan, para pedagang Melayu Square setuju, untuk membayar listrk stand secara pribadi.
“Cuma perjanjian lisan, kita tanya para pedagang, dan semuanya setuju untuk mulai membayar token listrik sendiri,” ujar Fahmi, Kamis (24/3/2021) siang.
Fahmi mengakui, dirinya tidak ada niatan untuk tidak membantu para pedagang yang menyewa stand CSR Bank Indonesia di Melayu Square Tanjungpinang.
Kata dia, seharusnya para pedagang dapat bekerjasama dalam hal ini, lantaran BUMD sudah menyewakan stand CSR BI yang layak untuk berjualan.
“Tidak ada niatan untuk tidak membantu, kitakan sudah fasilitasi pemasangan meteran listrik, 7 stand satu meteran. Itukan bisa membayar bersama sama,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, para pedagang bisa memasang sendiri meteran, jika memang keberatan soal 7 stand 1 meteran. Yang terpenting, sambung dia BUMD sudah memfasilitasi stand dengan harga sewa Rp 80 ribu lebih per minggu.
Fahmi mengujarkan, BUMD tidak lagi menanggung listrik di Melayu Square membuat pemasukan lebih optimal. Kata dia, uang hasil sewa menyewa stand tersebut dapat digunakan untuk menggaji para pemebersih dan pengamanan ditempat tersebut.
“Kalau bisnis ya bisnis, kita berharap pedagang dapat paham, memakai listrik ya silahkan, kalau keberatan pasang sendiri,” tukasnya.
Penulis : Mael
Discussion about this post