DM – Sebanyak 15 sekolah SD dan SMP di Tanjungpinang yang direncanakan belajar tatap muka pada hari ini Senin (18/1/2021), gagal dilakukan. Hal itu lantaran, banyak tenaga pendidik yang melakukan rapid test dan hasilnya reaktif corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang, Muhammad Yasir, di Kantor Disdik, Senin (18/1/21) siang.
“Belajar tatap muka ditunda, sampai kapan kita menunggu info selanjutnya dari pimpinan,” ujarnya.
Yasir mengakui, tertundanya belajar tatap muka tersebut dikarenakan tenaga pendidik termasuk guru hingga pengawas sekolah ada yang reaktif rapid test. Kata dia, ada 241 tenaga pendidik yang menjalani rapid test pada Selasa (12/1/2021).
Namun, dari hasil rapidtest yang didapatkan pihak Disdik pada Jum’at (15/1/2021), ada 27 orang yang reaktif corona, jika dipersentasekan sebesar 10 persen dari 241 tenaga pendidik.
“Salah satu syarat belajar tatap muka itu lakukan rapidtest, yang jelas unsur pendidikan dari guru hingga pengawas sekolah. Ada 241 orang yang rapid test dan 27 orang reaktif,” ungkapnya.
Berdasarkan hal itu, sambung Yasir ada beberapa kepala sekolah dari 15 sekolah yang meminta agar ditunda terlebih dahulu program belajar tatap muka, yang dilakukan hari ini.
“Hasil SWABnya belum diketahui, kita juga tidak mau ambil resiko. Makanya kita kumpulkan semua kepala 15 sekolah tersebut, dan mereka ingin menunda dulu,” sebutnya.
Yasir juga tidak mengetahui secara persis, sampai kapan belajar tatap muka terhadap 15 sekolah SD dan SMP di Tanjungpinang itu ditunda. Saat ini, kata dia Disdik Tanjungpinang masih menunggu hasil SWAB 27 guru itu.
“Kita masih menunggu hasil SWAB nya, karena yang reaktif kemarin langsung diarahkan ke Dinkes untuk SWAB,” tukasnya.
Penulis : Mael
Discussion about this post