DM – Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang dengan agenda penyampaian laporan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) mengenai Program perencanaan peraturan daerah (Propemperda) tahun 2021 berjalan tegang saat dimulainya penandatangan laporan tersebut.
Seusai melakukan penandatangan itu, Weni yang mengenakan pakaian warna serba hitam dengan jilbab berwarna orange langsung meninggalkan posisi dan kembali duduk di kursi paripurnanya, tanpa adanya sesi foto beraama.
Sontak Rahma, dan Wakil Ketua DPRD Hendra Jaya seakan heran melihat galagat Ketua DPRD Tanjungpinang.
Pemandangan yang mengejutkan juga terlihat saat Paripurna selesai. Rahma yang menghaturkan dua tangannya tanda pamitan langsung dibalas dengan balasan kurang baik oleh Weni.
Weni terlihat hanya memanjangkan tangan kanananya kesamping. Hal itu seakan memberikan kode untuk segera pergi dari ruang Paripurna tanpa ada basa basi.
Walikota Tanjungpinang, Rahma yang dijumpai seusai sidang paripurna, mengatakan, dirinya merasa tidak terjadi apa apa dengan Ketua DPRD Tanjungpinang tersebut.
“Saya tidak ada masalah apa apa, Insyaallah selama ini saya bekerja sesuai aturan,” ujarnya Walikota Tanjungpinang.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni saat dikonfirmasi mengaku, hubungannya dengan Walikota sedang tidak baik.
Berawal dari Walikota, Rahma tidak menghiraukan saat Badan Anggaran (Banggar) DPRD melakukan komunikasi, terkait pembahasan APBD murni tahun 2021 Tanjungpinang yang akan disahkan, pada Senin (30/11/2020) malam ini.
“Memang tegang rapat tadi, tapi saya tak tegang, APBD ini segera disahkan, sementara satu hari semalam itu, kia dari Banggar menghubungi walikota yang terhoramat, namun tidak ada jawaban, whatsapp juga tidak dibalas,” tegas Weni di Kantor DPRD Tanjungpinang.
Weni menyebutkan jika memang malam ini tidak ada pengesahan APBD Tanjungpinang Tahun 2021, dirinya tidak mau kalau itu merupakan keinginan DPRD Tanjungpinang.
“Artinya kalau seandainya malam ini tidak ada pengesahan, biar masyarakat juga tahu kalau itu bukan keinginan DPRD,” ujarnya.
Dia juga mengujarkan, Walikota Tanjungpinang dari siang hingga malam selalu menghadiri acara. Jadi, kata dia wajar kalau pihak DPRD melakukan pengawasan.
“Bajed in dan out bisa jadi setiap tahun terperiksa, kalau ada sesuatau yang tak diinginkan terjadi siapa yang akan bertanggung jawab. Jadi janga pura-pura tak ada terjadi sesuatu,” tukasnya.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post