DM – Pjs. Gubernur Bahtiar Baharuddin mengajak seluruh elemen masyarakat di Kepri bersiap menyambut mulai dibukanya perbatasan Indonesia dan Singapura. Walaupun masih terbatas, ke depan, sektor pariwisata pasti akan dibuka. Tentu dengan kebiasaan baru dan kesiapsiagaan sektor kesehatan, seperti RSUD Engku Haji Daud (EHD).
“Ke depan, segala fasilitas harus siap. Begitu juga dengan tenaga kesehatan harus ada, sebagai antisipasi wisata di Lagoi akan dibuka. Pemprov selalu mendukung dan mendorong ekonomi cepat pulih namun kesehatan tetap terjamin,” kata Bahtiar saat meninjau RSUD EHD di Tanjunguban, Bintan Sabtu (17/10) petang.
Dalam peninjauan itu, Bahtiar didampingi Kepala Bakesbang Lamidi, Kadis Kesehatan M. Bisri, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Tjepjep Yudiana, Direktur RSUD Kurniakin WS Girsang dan Kabiro Umum Martin Maromon.
Dalam peninjauan, Pjs. Gubernur melihat loket pendaftaran BPJS dan Non BPJS. Rumah Sakit tipe C yang dimiliki oleh Provinsi Kepulauan Riau itu diapit oleh dua kawasan besar seperti Industri Lobam dan Kawasan Pariwisata Lagoi.
“Di masa pandemi ini kita harus siap seperti perang, baik dokter dan perawat beserta alat alat kesehatan yang harus memadai,” ujar Bahtiar.
RS EHD selama ini juga ikut menangani beberapa kasus Covid-19. Bantuan peralatan penanganan Covid-19 seperti PCR juga diterima RS ini dari perusahaan ESCO yang berupa PCR alat pengambilan swab.
Dirjen Polpum Kemendagri juga mengingatkan para dokter agar bersama sama untuk taat terhadap 3M, jangan sampai orang kesehatan yang lalai. Begitu juga tenaga kesehatan yang lainnya agar menggalak 3T sebagai pemutus mata rantai Covid-19.
“Agar kesiapan dalam penangana Covid-19 ketika beradaptasi kehidupan yang baru terpenuhi, karena dengan akan dibukanya wisata Lagoi memerlukan pelayanan terdekat,” tambahnya.
Mantan Kapuspen Kemendagri ini melanjutkan peninjauannya ke fasilitas-fasilitas RSUD EHD lainnya, termasuk genset yang baru akan dipasang dari kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Karyawan RSUD EHD sendiri berjumlah 180 orang dengan terbagi sebanyak 18 orang dokter specialis, 11 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi.
Dalam kesempatan itu juga, Pjs. Gubernur meninjau kawasan PT Bintan Industrial Estate di Lobam Bintan, dengan luas lahan seluas 4000 hektar perusahaan ESCO menjadi tempat peninjauan pertama.
Perusahaan ESCO sendiri adalah perusahaan yang bergerak memproduk pembuatan tabung bayi (inkubator) dan pembuatan reaksi berantai polimerase yang biasa disebut PCR.
Discussion about this post