DM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang, berenacana akan membagikan seragam gratis bagi pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjungpinang pada bulan November 2020 mendatang.
Kadisdik Tanjungpinang, Adtmadinata mengatakan bahwa tinggal beberapa baju yang belum diselesaikan oleh penjahit. Kata dia baju yang sudah diselesaikan yaitu baju merah putih, putih biru, kemudian seragam pramuka dan batik, dan olahraga.
“Saya sudah pantau ke penjahit tinggal sedikit lagi, seperti baju kurung ada yang sudah selesai dan belum, yang jelas dalam waktu dekat selesai,” ujarnya, Jum’at (16/10/2020).
Ia menyebutkan pakaian tersebut dijahit oleh 43 penjahit Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Tanjungpinang. Bahkan, lanjut dia puluhan penjahit itu akan selesai kontrak pada akhir Oktober bulan ini.
Namun, Adtma juga menuturkan pembagian seragam geratis untuk pelajar SD dan SMP di Tanjungpinang itu belum tentu akan dibagikan pada November. Hal itu mengingat para siswa di Tanjungpinang belum diwajibkan untuk belajar tatap muka.
“Kalau memang Tanjungpinang zona kuning ya kita buka sekolah dan bagikan seragam itu. SD di Tanjungpinang ada 53 dan SMP ada 16. Sekarang yang sudah belajar tatap muka baru 13 sekolah,” ungkapnya.
Adtma menyampaikan, 13 sekolah itu tetdiri dari, 10 SD dan 3 SMP yang ada di Tanjungpinang. Kata dia nantinya sekolah tersebut akan melaksanakan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan.
Yang paling penting, sambung Adtma merupakan izin dari orang tua pelajar. Bagi yang orang tuanya setuju maka pelajar tersebut boleh datang kesekolah dan yang tidak setuju boleh belajar lewat daring.
“Jadi rencana hari Senin 12 Oktober 2020, kita uji coba sekolah yang ada di pinggiran dulu, seperti di kawasan Dompak, Tanjung Moco, Tanjung Siambang, Madong, Penyengat. Untuk SMP yang ada di Penyengat, Kampung Bugis dan Senggarang,” kata dia.
Adtma menjelaskan, nantinya setiap sekolah akan mengatur jarak 1 meter setiap bangku pelajar. Hal itu dikarenakan setiap sekolah yang membuka belajar tatap muka, tidak boleh terjadi penumpukan.
Kemungkinan besar, lanjut dia setiap kelas akan dibagi dua. Misalnya, Senin, Selasa, Rabu kelas 1,2 dan 3. Sementara Kamis, Jumat, Sabtu kelas 4,5, dan 6.
Namun, hal itu tergantung masing-masing sekolah dalam mengatur jadwal agar sekolahnya tidak terjadi penumpukan dan harus menaati protokol kesehatan.
“Sekolah wajib didisinfektan, bahkan siswa masuk ya cek suhu tubuh dan cuci tangan. Kalau untuk jadwalnya bisa saja seminggu hanya 3 hari saja sekolah,” ungkapnya.
Penulis : Mael
Discussion about this post