DM – Banyak orang tidak mengetahui apa saja yang sudah dibuat dan dikerjakan oleh Badan Pengusaha (BP) Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Tanjungpinang.
Salah seorang masyarakat Tanjungpinang di kawasan FTZ, Dompak, Yuni, ia mengatakan tidak tau apa yang sudah dikerjakan oleh Badan Pengusaha tersebut.
“Selama ini tidak tahu apa yang sudah dikerjakan oleh BP FTZ Tanjungpinang diwilayahnya (Dompak dan Senggarang),” ujarnya, Jum’at (7/8/2020) kepada media ini.
Yuni berharap apa yang sudah dilakukan oleh FTZ Tanjungpinang agar dapat dipublikasikan, sebab kata dia selama ini pembangunan – pembangunan yang ada, dirinya hanya mengetahui itu adalah pembangunan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang.
“Jadi selama ini yang kami ketahui hanya pemko yang melakukan pembangunan, jadi apa yang diperbuat oleh BP FTZ kami tidak mengetahui,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BP Kawasan FTZ Tanjungpinang, Den Yealta angkat bicara, pihaknya sudah banyak membangun di Kota Tanjungpinang. Saat ini BP FTZ sedang fokus terhadap pembangunan infrastruktur jalan.
Untuk di wilayah Dompak, BP Kawasan sudah membangun jalan dari simpang Tanjung Moco ke Kelampagi dan lanjutan dari Simpang Tanjung Moco ke Simpang Wacopek, sedangkan yang disenggarang yaitu jalan Raya Senggarang.
Selain itu BP Kawasan FTZ Tanjungpinang juga sedang fokus terhadap fasilitas air yaitu pembangunan percepatan air waduk.
“Kemarin juga kami berkordinasi dengan PLN, dinas terkait untuk pemasangan listrik di wilayah kita yang belum teraliri,” ujarnya, Senin (10/8/2020).
Selain hal tersebut, FTZ Tanjungpinang juga sudah melakukan pembebasan lahan sebanyak 500 hektar, diwilayah Dompak dan Senggarang.
Tujuan pembangunan infrastruktur jalan, pembebasan lahan serta fasilitas air dan listrik tersebut, menurut Den Yealta untuk membuat para investor merasa nyaman berinvestasi di kawasan FTZ Tanjungpinang.
“Semua itu untuk kenyamanan para investor berinvestasi di wilayah FTZ,” tuturnya.
DOMPAK AKAN DIJADIKAN KOTA INDUSTRI
Den Yealta mengatakan sejauh ini, BP FTZ Tanjungpinang sudah menyiapkan DED dan master plane pembangunan infrastruktur di kawasan FTZ Pulau Dompak dan Senggarang.
Ia mengutarakan satu dari sejumlah perusahaan yang sudah berinvestasi di kawasan FTZ Pulau Dompak yakni, perakitan pesawat di lahan seluas 1.300 hektar.
“Kita juga sudah gandeng Himpunan Kawasan Industri (HKI) Batamindo untuk mendatangkan investor ke kawasan Dompak,” ujarnya.
Menurut Den Yealta, HKI saat ini sudah mendapatkan link bahwa ada satu juta insvestor yang akan hengkang dari China.
“Jadi kita gandeng HKI, kita sudah berkerjasama dan minta izin Menteri Perekonomian. Dan direspon baik oleh mentri,” ucapnya.
Maka dari itu, kata Den Yealta, saat ini tinggal bagaimana cara pihaknya agar mereka (investor) masuk.
“Maka dari itu, kami saat ini harus banyak meyakinkan orang-orang tersebut dengan cara mempersiapkan semua infrastruktur yang ada,” sebutnya.
“Seperti jalan, listrik, ketersedian air, dan lahan yang dibutuhkan kalau tidak salah sebanyak 500 hektar,” tambahnya.
Nanti, kata dia di Dompak juga akan ada kawasan industri halal yang sudah masuk kedalam setingan program HKI.
“Nanti kita bagi, kawasan industri ini dari perusahaan cina, dan kita minta sedikit tempat untuk kawasan insdustri halal ini,” jelasnya.
SENGGARANG AKAN MENJADI SMART CITY
Den Yealta juga menjelaskan tekait, investor yang masuk di masa pandemi Covid-19 ini, kata dia sudah ada investor dari Korea yang positif untuk berinvestasi di Tanjungpinang.
“Kami sudah menyondingkan dari satu tahun yang lalu, dan sudah berbagai cara dilakukan akhirnya investor besar dari Korea mau berinvestasi di Kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Perusahaan dari Korea tersebut akan membuat Smart City di Indonesia.
Smart City yang akan di buat oleh Perusahaan Korea tersebut hanya ada dua tempat di Indonesia, yaitu Kota Tanjungpinang dan di Papua.
“Nanti untuk di Tanjungpinang kita akan arahkan ke Senggarang,” ujar Den Yealta.
Investor dari Korea, lanjut Den Yealta, akan didampingi oleh Mentri Perekonomian langsung, dan untuk desain master plane nya disiapkan oleh investor tersebut.
“Jadi kita hanya bertugas untuk menyiapkan lahan,” tuturnya.
Perusahaan Korea tersebut membuat semacam master plan, ada suatu kawasan yang dianggap berpotensi menjadi Kota Baru yang sitemnya digital.
“Yang jelas pada intinya mereka akan membuat daerah di Senggarang canggih, mempunyai teknologi yang maju, dan juga akan membangun perkantoran, resort, dan hotel,” ucapnya.
Pada intinya, Den Yealta berharap perusahaan Korea tersebut segera merealisasikan untuk menciptakan smart city di kawasan Senggarang.
“Kita berharap cepat, paling tidak 3 hingga 5 tahun mendatang sudah bisa dinikmati,” tuturnya.
Melihat kedepan, Den Yealta berharap, peran pemerintah daerah agar turut andil dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan maju, jangan sampai menjadi penonton dirumah sendiri nantinya.
“Kami menantang Pemda untuk menyiapkan SDM yang bagus, mari pemerintah kita bersama sama dalam membangun Kota Tanjungpinang ini,” pintanya.
Jadi, kata Den Yealta, pemerintah harus berperan aktif, sebab nantinya di Senggarang akan menjadi Smart City, dan Dompak akan dijadikan kota industri.
“Prediksi tiga tahun kedepan akan berjalan. Maka peran aktif pemerintah diperlukan,” tegasnya.
Penulis : Alamsyah
Discussion about this post