
DM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Tanjungpinang melakukan sidak di apotik untuk memastikan stok masker dan antiseptik yang tersedia.
Kepala Disperindag Tanjungpinang Ahmad Yani mengatakan, pihaknya melakukan sidak ke sejumlah apotek di Tanjungpinang untuk memastikan stok masker dan antiseptik.
“Kita ingin stok dipastikan tersedia, masalah harga relatif nanti. Terpenting stok itu tersedia,” katanya, Selasa (3/3).
Selain itu, ia meminta kepada pihak apotek untuk tidak memanfaatkan virus corona mencari keuntungan besar.
Terutama menimbun dan menaikkan harga. Pasalnya, apabila kedapatan siap-siap akan dipidana dan izin usahanya dicabut.
“Jika ada yang kedapatan melakukan penimbunan maka akan diberikan saksi tegas, ” katanya.
Manager Bisnis Kimia Farma Tanjungpinang Denny Aminunsyah menyampaikan, untuk masker di Kimia Farma diperoleh dari distributor luar Kepri, karena tidak ada distributor resmi di Kepri.
Denny menyampaikan, harga masker satu kotak mencapai Rp 270 ribu setelah wabah ini merebak. Biasanya, harga masker satu kotak antara antara Rp 70 ribu-Rp 80 ribu.
“Masker hijau yang biasa harganya mencapai Rp 270 ribu di sejumlah apotek, sejak Virus Corona ini,” sebutnya.
Untuk stok sendiri, kata dia, sejauh ini menurun dan sedang dipesan kembali. Stoknya sekarang tinggal 20 box tersebar 15 apotek di Tanjungpinang dan Bintan
“Kita tetap menjaga supaya tidak bergejolak masyarakat. Belum bisa dipastikan kapan datangnya, masker semua kosong sejak kemarin,” pungkasnya. WR
Discussion about this post