DM-Perencanaan pembangunan daerah merupakan pekerjaan yang sangat penting. Karena dengan perencanaan, semua bisa membaca dan merencanakan mau dibawa kemana Kepri ke depannya. Tapi hal ini harus dilakukan dengan tetap potensi dan sumberdaya yang dimiliki.
Demikian disampailan Plt Gubernur Kepri H Isdianto melalui Kepala Barenlitbang H Naharuddin MTP dalam Penandatanganan Bota Kesepahaman Bersama antara Universitas Gajah Mada dan Pemerintah Provinsi Kepri. Penandatangan nota kesepahaman itu dilakukan di Ruang Multi Media UGM, Yogyakarta, Selasa (4/2).
“Kepri harus mampu menyusun sokumen perencanaan yang baik dan mampu memgakomodi segalaisu kedaerahan, nasional, regional maupun global. Juga harus memberikan solusi yang cepat untuk menjawab segala tuntutan di masyarakat,” kata Nahar.
Penandatanganan itu dilakukan Isdianto dan Rektor UGM Prof Panut Mulyono. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan antara UGM dan Pemkab Kebumen, Pemkab Manggarai Timur, Pemkab Paser dan Universitas Palangkaraya.
Dari Kepri tampak hadir Dari Kepri Kadis PU Abu Bakar, Kadis Pendidikan Muhammad Dali, Sekretaris Inspektorat Irmendes dan Plt Kepala Biro Humas Protokol dan Penghubung Zulkifli. Hadir juga Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi dan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas.
Usai penandatanganan nota kesepahaman antara Plt Gubernur dan Rektor, dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Nahar dan Dekan Fisipol UGM Prof Erwan Agus Purwanto. Nota kesepahaman ini berlaku empat tahun sejak ditandatangani.
Tujuan Nota Kesepahaman Bersama ini adalah untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki Pemprov Kepri dan UGM guna mendukung pemberdayaan dan peningkatan akselerasi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di Kepulauan Riau dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
Nahar menambahkan, dalam menyusun dokumen perencanaan baik jangka pendek/tahunan, jangka menengah dan jangka panjang, Kepri sangat memperhatikan kualitas substansi dan dokumen yang disusun.
Menurut Nahar, tahun ini, Kepri melangsungkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Sesuai amanat Permendagri nomor 86 tahun 2017, tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Oembangunan Daerah ubtuk menyusun Background Study Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rancangan Teknolratik RPJMD tahun 2021-2024. Kemudian, kata Nahar, pada tahun 2021 Rancangan Teknolratik RPJMD itu akan dismpurnakan menjadi Rancangan Akhir RPJMD dengan memuat pendekatan politis dari RPJMD melalui visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pembangunan dari Kepala Daerah Terpilih.
“RPJMD Tahun 2021-2024 yang akan disusun nanti merupakan tahapan terakhir dari pelaksanaan dan penjabaran RPJMD Kepri 2005-2025. Ubtuk itu ajan banyak penjabaran target capaian baik RPJPD, RPJMD dan RKPD tahunan yang akan dicapai dan dilaksanakan,” kata Nahar.
Menurut Nahar, mengingat kompleksitas isu strategis, permasalahan dan kebijakan yang akan disusun ke depannya maka Kepri membutuhkan analisis yang “tajam” dan berkualitas dalam penyusunan dokumen perencanaan.
Rektor UGM Panut Mulyono berterima kasih atas kepercayaan Pemprov Kepri. UGM, kata Rektor, selalu mengabdikan dirinya dan selalu ingin mengkontribusikan universitas ini untuk kemajuan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini akan memberikan tanggung jawab bersama untuk selanjutnya mengisi kegiatan yang diselenggarakan untuk kemajuan pemerintah provinsi dan kabupaten dan mitra UGM .
“Mudah-mudahan setelah penandatanganan nota ini rencana kegiatan rinci yang bisa kita tindak lanjuti tentang kegiatan mana yang kita prioritaskan terlebih dahulu,” kata Rektor.
Discussion about this post