DM – Untuk mengantisipasi kisruh PPDB agar tidak terulang kembali pada tahun 2020 mendatang, Wakil Ketua II DPRD Kota Tanjungpinang, Hendra Jaya mengungkapkan akan memperjuangkan program dibidang pendidikan.
Pasalnya, dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019 kemaren terdapat sejumlah calon murid tidak tertampung meskipun dalam wilayah zonasi.
“Yang menjadi persoalannya ternyata sekolah tidak bisa menampung tahun ajaran kemaren. Di Kecamatan Tanjungpinang Timur ribuan siswa tidak tertampung, sehingga lari dari jalur zonasi,” katanya, Rabu (6/11/2019).
Menurutnya, penambahan pembangunan gedung sekolah baru merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kerisauan orang tua murid pada saat ajaran baru.
Apalagi kata Hendra, angka partisipasi sekolah atau jumlah penduduk Kota Tanjungpinang semakin bertambah, sehingga perlu sarana dan prasarana pendukung untuk mengantisipasi tahun ajaran baru mendatang.
Setidaknya, lanjut Hendra, diperlukan dua unit sekolah untuk masing masing tingkat sekolah (SD dan SMP).
“Jadi untuk mengatasi itu, membangun sekolah. Sedikitnya dua setiap Kecamatan di Tanjungpinang, bila memungkinkan anggaran,” sebutnya.
“Saya melihat pertumbuhan penduduk dikota Tanjungpinang sangat pesat, khususnya bila saya perhatikan penduduk di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dimana juga warganya yang masih produktif, warganya boleh dikatakanlah keluarga muda,” sambungnya.
Bahkan kata dia, Tanjungpinang yang notabene ibukota Provinsi Kepulauan Riau mestinya harus memiliki kelebihan ataupun keunggulan dibandingkan daerah kabupaten/kota lain yang ada di Kepri
“Apalagi Tanjungpinang adalah pusat ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Oleh karna itulah kita harus lebih unggulan dari kabupaten/kota lain, sarana dan prasarana harus mendukung,” ungkap Hendra dari fraksi Partai Nasdem ini.
Hendra Jaya menambahkan, pihaknya tengah membahas membahas Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 Tanjungpinang.
“Jadi besaran anggarannya belum kita ketahui. Memang, besarnya anggaran itu 25 persen untuk pendidikan,” ucapnya
Selain bidang pendidikan, Hendra Jaya juga akan memprioritaskan bidang kesehatan.
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sebut Hendra, merupakan hal yang utama sehingga perlu disupport melalui penganggaran yang memadai.
“Sebab bagaimana masyarakat mendapatkan pelayanan dengan fasilitas kesehatan yang lebih baik dan dengan anggaran yang dibutuhkan. Dan juga tenaga medis yang handal dan profesional. Jangan pula sampai masyarakat disaat berobat dengan antrian yang cukup panjang,” pungkas Hendra Jaya.
Discussion about this post