Tanjungpinang,Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota (BPBD) Tanjungpinang semakin gencar mensosialisasikan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang kapan saja dapat terjadi. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana ini terbagi dalam 3 kategori, dimana diantaranya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Alam dan bencana Non Alam.
Seperti yang diketahui masyarakat pada umumnya bencana Alam dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal waktu-waktu tertentu. Penyebab terjadinya bencana alam berasal dari adanya perubahan kondisi alam dan juga adanya fenomena alam, dimana dalam beberapa catatan yang ada bencana alam yang terjadi di beberapa Daerah yang ada di Indonesia seringkali mengakibatkan kerusakan dan juga korban jiwa yang tidak sedikit.
Dengan begitu BPBD Tanjungpinang telah memetakan beberapa bencana alam yang sering dan selalu berpotensi terjadi di Kota Tanjungpinang diantaranya, Angin Puting beliung, Petir, Tanah Longsor, dan juga Air pasang yang dapat mengakibatkan kenganan air atau yang sering dikenal dengan banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Tanjungpinang Raja Kholidin, mengutarakan pemetaan jenis bencana alam tersebut berdasarkan letak geografis dan juga sejumlah catatan kejadian yang pernah terjadi.”Sosialisasi untuk memahamkan tentangt kesadaran sejak dini terhadap bencana kepada masyarakat terus kita galakkan, baik media tatap muka langsung maupun di berbagai media massa lainya,” ungkapnya. Kamis(10/10/19).
Pemaham yang diberikan kepada masyarakat diantaranya tidak mendirikan bangunan di area rawan bencana seperti lereng perbukitan maupun pesisir pantai, memperhatikan kualitas ketahanan bangunan saat mendirikan bangunan dan juga tentang alur-alur evakuasi.
Selain daripada hal tersebut, BPBD Tanjungpinang juga rutin memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai kejadian bencana non alam. Dimana kejadian bencana ini sering terjadi karena ulah manusia baik disengaja maupun juga tidak disengaja. Diantara beberapa jenis bencana non alam, tercatat dua jenis bencana non alam yang sering terjadi di Kota Tanjungpinang, dimana diantaranya pembuangan limbah P3K yang mengakibatkan rusaknya kualitas lingkungan dan kebakaran hutan, dimana kebakaran hutan ini sering terjadi akibat dari ketidak sengajaan masyarakat dan juga faktor lainya.
“kita telah menghibau kepada masyarakat agar tidak sembarangan membuang limbah P3K sembarangan dan juga tidak sesekali menyalakan api di area lahan kosong,”ungkapnya. BPBD Tanjungpinang juga mengajak seluruh steak hollder yang ada di kota itu,untuk sama-sama mengalakan tentang pentingnya kesadaran terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
“Kami terus berupaya memastikan masyarakat Kota Tanjungpinang menjadi masyarakat yang tangguh terhadap bencana dan juga sadar dengan kesiapsiagaan dini, demi meminimalisir terjadinya korban jiwa maupun kerusakan yang cukup besar,”ucapnya.
(Advertorial BPBD TPI)
Discussion about this post