DM – Dengan dinobatkannya Pulau Penyengat, Tanjungpinang sebagai Pulau Perdamaian Dunia oleh Komite Perdamaian Dunia atau World Peace Community pada Minggu (15/9) lalu.
The World Peace Communitte atau Komite Perdamaian Dunia ini sendiri dibentuk oleh 202 negara dari seluruh Dunia. Dengan ditetapkannya Pulau Penyengat sebagai Pulau Perdamaian Dunia, Komite tersebut berharap Pulau Penyengat semakin dikenal di 202 negara yang menjadi bagian dari anggota Komite Perdamaian Dunia.
Maka dari itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto bersama Walikota Tanjungpinang, Syahrul, Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma dan OPD terkait meninjau pulau itu.
“Kedatangan saya bersama walikota ini berkaitan dengan setelah ditetapkannya Pulau Penyengat sebagai pulau perdamaian dunia,” ujar Isdianto.
Plt Gubernur Kepri bersama Walikota Tanjungpinang yakin bahwa akan banyak wisatawan berkunjung kepulau Penyengat. Maka dari itu, lanjut Plt Gubernur hari ini pihaknya mencoba menguraikan apa yang menjadi persoalan yang ada dipulau itu ersama walikota.
“Kita lihat infrastruktur dan masalah jalan yang tidak layak untuk menarik orang datang kesini, maka dari itu saya sudah sepakat dengan pak walikota, insyallah di tahun 2020, permasalahan jalan akan kita selesikan,” jelas Isdianto.
Sementara Itu, Walikota Tanjungpinang, Syahrul membenarkan apa yang disampaikan oleh Plt Gubernur Kepri, Isdianto. Pihaknya (Pemko Tanjungpinang) akan berbagi tugas dengan Pemprov Kepri untuk menangani persoalan yang ada di Pulau Penyengat itu.
“Untuk jalan itu urusan Pemprov, dan urusan pemugaran terhadap 46 situs Cagar Budaya itu urusan Pemko Tanjungpinang,” ujar Syahrul.
Berkenaan dengan situs sejarah itu, lanjut Syahrul pihaknya harus menyurati kementerian, karena harus mendapatkan izin dari BPCB Batusangkar, Sumatera Barat.
“Banyak yang harus dilakukan pemugaran. Pada intinya kita akan konsen untuk pulau Penyengat ini,” ungkapnya.
Pemko Tanjungpinang, kata Syahrul bersama Pemprov Kepri selalu berusaha bersinergi dengan Kementerian terkait demi kenyamanan Wisatawan datang ke Pulau Penyengat.
“Semua itu untuk membuat nyaman para wisatawan yang datang kesini supaya merasa nyaman untuk berjalan menuju situs situs sejarah,” tutup Syahrul.
Penulis : Alam
Discussion about this post